Gerejalain yang berhasil dibangun kembali dari hasil donasi para donatur di gereja St. Yosep Freinademetz, Wannokuttura. Gereja ini merupakan tempat ibadah bagi sekitar 314 umat Katolik di Desa Loko Kalada, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya. Gereja awalnya dibangun oleh para petani pada 2010 dengan kondisi yang
Merupakanpanti asuhan yang berada di Kabupaten Gianyar. Panti asuhan ini merawat dan mendidik anak-anak yatim piatu serta anak-anak terlantan. Panti Asuhan Kesayan Ikang Papa memenuhi kebutuhan anak-anak yang dirawatnya mulai dari makanan hingga sekolahnya. Panti asuhan Kabupaten Gianyar terbuka terhadap bantuan donatur dan sumbangan warga.
Diadakannyaacara Bhakti Sosial ke Panti Asuhan (PA) didasari atas pemikiran kami sebagai umat manusia yang mempunyai rasa kepedulian terhadap keadaan sekitar untuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan sesuai dengan kemampuan. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan sarana sosialisasi antara masyarakat dengan para penghuni di Panti Asuhan.
Vay Tiền Nhanh. JAKARTA, Radar Bali– Corporate Social Responsibility CSR atau tanggung jawab sosial Perusahaan memiliki kontribusi mendorong pencapaian sustainable development goals SDGs atau tujuan pembangunan berkelanjutan pada 2030. SDGs yang terdiri dari 17 tujuan penting ini merupakan tujuan penting yang merupakan tujuan global dibawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa dan diikuti oleh banyak negara hinga Epson Indonesia pun menerapkan beberapa tujuan penting tersebut yang sesuai dengan Visi dan Misi dari Epson Indonesia kedalam program – program Perusahaan. Adapun Epson Indonesia berfokus pada 5 tujuan SDGs antara lain Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Industri, Inovasi dan Infrastruktur Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab Penanganan Perubahan Iklim dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan Head of Brand & Communication Epson Indonesia, Nolly Dhanurendra mengatakan bahwa, tujuan sustainability atau keberlanjutan memiliki tujuan akhir pencapaian SDGs. Sementara prosesnya atau aktivitas yang dilakukan oleh Perusahaan adalah CSR itu sendiri. Dalam rangka menjalani bulan suci Ramadan dan menyambut Idul Fitri 1444 H pada bulan April ini, Epson Indonesia secara konsisten kembali melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility CSR yang di kemas melalui program “Ramadan bersama Epson”. Pada program Ramadan kali ini yang di selenggarakan mulai tanggal 13 – 15 April 2023 Epson Indonesia melakukan Santunan bantuan berupa bingkisan paket sembako dan keperluan Panti Asuhan dan diteruskan dengan Buka Puasa bersama Anak Yatim. Kegiatan CSR Ramadan ini merupakan agenda rutin setiap tahun yang dilaksanakan oleh Perusahaan sebagai bentuk wujud pembangunan keberlanjutan untuk masa depan yang lebih baik serta sebagai wujud kepedulian Perusahaan kepada masyarakat sekitar. Kegiatan CSR kali ini terbagi di 5 kota dengan total 18 panti asuhan di Indonesia. Pemberian berupa bingkisan paket sembako kali ini sejumlah 550 paket serta santunan bagi para penghuni panti. “Di Epson ini merupakan wujud Perusahaan terhadap indicator SDGs yang sesuai dengan visi dan misi kami yakni mendorong pertumbuhan ekonomi. Kegiatan sosial kali ini juga merupakan agenda rutin Perusahaan selama memasuki bulan Ramadan, kali ini tidak ada alasan bagi Epson Indonesia untuk tidak melakukan CSR. Pada bulan yang baik ini, pihak Epson berusaha melakukan donasi sebagai wadah dalam membangun anak – anak yang berkualitas. Kegiatan CSR kami juga merupakan stimulate dari sector swasta untuk mendorong kegiatan ekonomi yang berkelanjutan” ucap Nolly. Pada kesempatan yang sama, para pengurus panti di masing – masing wilayah mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian Epson Indonesia terhadap Yayasan panti asuhan yang membutuhkan dukungan untuk perbaikan dan kelengkapan di panti asuhan. Seperti yang dirasakan oleh Bapak H. Muslik Akbar pengurus panti asuhan Al Mubarokah Jakarta bahwa pihaknya sangat bersyukur mendapatkan perhatian dari Epson Indonesia. “Saya ucapkan terima kasih bagi Epson Indonesia, harapan saya ke depannya program ini selalu ada dan berkelanjutan sehingga tak hanya panti yang ada di kota -kota besar yang dapat merasakan manfaat ini tapi panti asuhan lain juga dapat merasakan perhatian yang sangat luar biasa dari Epson Indonesia,” ujarnya.
Denpasar ANTARA - Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Bali serangkaian Hari Perhubungan Nasional Harhubnas 17 September mendatang menyerahkan bantuan yang dikemas dalam program bhakti sosial kepada 15 panti asuhan di kota setempat. Kepala Dinas Perhubungan Dishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan di Denpasar, Sabtu, menjelaskan bahwa bhakti sosial ini dilaksanakan serangkaian Harhubnas Tahun 2019. Sejumlah pemangku kepentingan turut dilibatkan mulai dari swasta, elemen perhubungan se-Bali, dan Poltrada. Sriawan menyebutkan 15 panti sosial tersebut, yakni Panti Asuhan Anugerah Bala Keselamatan, Panti Asuhan Wiliam Both, Panti Asuhan Elisama, Panti Asuhan Eben Haezer, Panti Asuhan KHM Manshur putra, Panti Asuhan KHM Manshur Putri, Panti Asuhan Tunas Bangsa, Panti Asuhan Al Islam, Panti Asuhan Tat Twan Asi, Panti Asuhan Dharma Jati II, Panti Asuhan Sunya Giri, Panti Asuhan Guna Dria Raba, Panti Asuhan Rumah Impian, LKSA Merccy Indonesia dan Kelompok Tukang Suwun Pasar Badung. "Jenis bantuan yang diserahkan yakni beras, mi instan, gula pasir, minyak goreng, pakaian, buku gambar dan alat tulis, sembako serta uang tunai," ujarnya. Ia mengatakan selain melaksanakan tugas pokok untuk memastikan keamanan, keselamatan dan ketertiban berlalu lintas, Dishub juga memiliki program sosial dan berbagai kepada sesama. Tentunya dari peringatan Harhubnas Tahun 2019 ini diharapkan mampu menjadi ajang evaluasi untuk terus meningkatkan pelayanan perhubungan secara maksimal bagi masyarakat. "Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempererat hubungan antara sesama manusia, memberikan motivasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesadaran dalam meningkatkan wawasan, mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sebagai sarana aktualisasi diri untuk membantu sesama," ujarnya. Sementara itu, Pimpinan Panti Asuhan Tat Twan Asi Denpasar, I Gusti Ngurah Ketu mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Tentunya ini merupakan sebuah motivasi untuk terus semangat dalam memfasilitasi anak yatim-piatu dalam meraih cita-cita. "Kami mengucapkan terima kasih dan semoga kebersamaan ini dapat terus kita pupuk bersama," ucap Ngurah Ketu.
Denpasar ANTARA - Relawan Bali bernama Let's Help Bali COVID-19 menyalurkan bantuan dari Australia ke beberapa panti asuhan, panti jompo, yayasan hingga ke Pusat Layanan Autis PLA di wilayah Bali selama masa pandemi COVID-19. "Kita bergerak secara spontanitas dengan menggalang donasi dari teman-teman di Australia karena kebetulan Ketua Relawan kami berasal dari sana, jadi mengajak orang-orang di sana untuk berdonasi. Juga beberapa kawan di Bali memberikan donasi dan selanjutkan kita alokasikan menjadi sembako," kata anggota relawan Let's Help Bali Kukuh Wicaksono saat dihubungi di Denpasar, Bali, Senin. Baca juga Pusat Layanan Autis Bali inginkan ada kesetaraan bagi anak autis Ia mengatakan selama pandemi ini, lebih sering menyasar panti asuhan, kos-kosan dan yayasan. Tim relawan ini tersebar di seluruh Bali, agar bantuan dapat tersalurkan secara merata. Sebelum memberikan bantuan, kata dia dimulai melakukan pendataan terlebih dulu, kemudian mengecek lokasi yang dimaksud, dan setelah itu menggalang dana yang nantinya akan dialokasikan menjadi sembako dan perlengkapan kebutuhan sehari-hari. "Saya berharap WNI bisa ikut terlibat membantu sesama lebih banyak dan ikut tergerak seperti warga Australia. Lalu, dari sisi pemerintahan juga bisa ikut membantu, salah satunya dengan memudahkan mengatur surat izin saat datang ke desa untuk pembagian sembako, karena sasaran kami biasanya lebih dari 50 orang," katanya. Baca juga Bali turunkan relawan COVID-19 untuk edukasi masyarakat Sebelumnya, pada Rabu 7/04 tim relawan Let's Help Bali telah menyalurkan 101 sembako kepada keluarga dari anak penderita gangguan autisme yang terdampak akibat COVID-19. Ketua Pelaksana Harian Pusat Layanan Autis Kota Denpasar Nyoman Andika mengatakan tidak sedikit anak didik dengan spektrum autisme ini berasal dari keluarga menengah ke bawah. Sehingga bantuan dari relawan ini sangat membantu, terutama dalam situasi pandemi COVID-19. "Apalagi di sini banyak golongan menengah ke bawah, banyak yang latar belakang orang tuanya dari pariwisata, kemudian terdampak COVID-19, tidak mendapat pekerjaan lagi hingga mempengaruhi penghasilannya," katanya.
panti asuhan di bali yang membutuhkan bantuan